Latar belakang dan tujuan[kembali]
Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang di sebabkan oleh kebocoran dan meledaknya tabung gas elpiji ( LPG = Liquid Petroleum Gas ) akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat pengguna gas tersebut. Berita kebakaran pun sering terdengar sebagai akibat tabung gas LPG meledak. Penyebab meledaknya tabung gas ini karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Pada saat terjadi kebocoran akan tercium gas yang menyengat, Gas inilah yang nantinya akan meledak apabila ada sulutan atau percikan api, atau adanya nyala rokok. Pada intinya ledakan dapat dihindarkan apabila adanya pencegahan dini, saat gas keluar atau pada saat kebocoran gas terjadi. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka dikembangkanlah sebuah sistem keamanan dengan cara memberikan sistem peringatan ( Early Warning System ) untuk memberikan sebuah tanda jika ada tercium bau gas disekitar rumah. Jika sistem ini mentedeksi adanya bau gas LPG maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa alarm/buzzer.
Gambar sensor[kembali]
Spesifikasi Sensor[kembali]
A. Kondisi standar saat bekerja
1. Tegangan pemasangan (Vh) : 5V ± 0.1 AC/DC
2. Tegangan sirkuit (Vc) ; 5V ± 0.1 AC/DC
3. Resistansi load (PL) : 20KΩ
4. Konsumsi pemanasan(Ph) : kurang dari 750mw
B. Kondisi lingkungan
1. Suhu penggunaan : -10°C hingga 50°C
2. Suhu penyimpanan : -20°C hingga 70°C
C. Karakteristik sensitivitas
1. Jarak deteksi : 200-10000ppm LPG, iso-butane,propane,LNG
Sensor gas secara umum akan mendeteksi adanya perubahan kimiawi yang terjadi dalam ruangan sensor gas tersebut, sehingga biasanya akan ditempatkan pada ruangan yang tertutup. Rangkaian sensor gas akan terbentuk dari permukaan luar kristal. Tegangan yang terebntuk akan menghambat laju aliran elektron dalam suatu rangkaian.
Gambar rangkaian[kembali]


